Asnawi Mangkualam Bahar Tak Mau Gagal Tiga Kali Di SEA Games
By ommed
nusakini.com - Fullback kanan timnas Indonesia U-23 Asnawi Mangkualam Bahar bertekad mendapatkan medali emas dalam keikutsertaannya di SEA Games tahun ini setelah mengalami kegagalan di dua edisi sebelumnya.
Asnawi pertama kali merasakan atmosfer SEA Games pada 2017, namun belum mendapat kepercayaan penuh untuk tampil reguler. Pada penyelenggaraan 2017, timnas U-23 harus puas mendapatkan medali perunggu.
Dua tahun kemudian, Asnawi kembali dipanggil memperkuat timnas U-23 di SEA Games yang berlangsung di Filipina. Asnawi mulai mendapat kepercayaan, dan turut membantu timnas U-23 meraih medali perak setelah dikalahkan Vietnam di partai puncak.
Pada tahun ini, Asnawi menilai skuad Garuda Muda mempunyai materi pemain komplet dan merata di tiap lini, sehingga peluang untuk menggondol medali emas cabang sepakbola yang terakhir kali diperoleh pada 1991 dapat terealisasi.
“Waktu 2017 belum main reguler, karena saya masih muda sekali. Tapi alhamdulillah dikasih kesempatan masuk ke dalam skuad. Lalu 2019, mulai ada perkembangan, dan waktu itu kami bisa melaju ke final juga. Tapi kami kalah di final, dan hanya mendapatkan medali perak,” tutur Asnawi.
“Buat saya pribadi, di tahun ini kualitas pemain hampir sama, jadi kami bisa mempersiapkan untuk mendapatkan medali emas.”
Timnas U-23 akan menghadapi Thailand pada pertandingan semi-final di Stadion Thien Truong, Kamis (19/5). Hal itu terjadi setelah Thailand memuncaki klasemen akhir Grup B dengan mengalahkan Laos, sekaligus melewati poin Malaysia yang diimbangi Kamboja.
Asnawi mengatakan, sejak awal ia tidak pernah memilih calon lawan timnas U-23 di semi-final. Menurutnya, timnas U-23 harus selalu siap menghadapi siapa pun demi mewujudkan ambisi mendulang medali emas.
“Kalau saya pribadi, siapa pun lawannya, kami harus selalu siap, karena memang tujuan kami bisa melaju ke partai final, dan mendapatkan medali emas,” tegas penggawa klub K League 2 Korea Selatan Ansan Greeners tersebut.
“Saya melihat semua pemain sangat fokus, dan perkembangan juga makin membaik. Semua pemain juga makin kompak di dalam dan di luar lapangan. Itu yang membuat kami semakin kuat.”
“Paling penting adalah mentalitas di lapangan, tidak mau kalah, harus pantang menyerah. Ketika kami merasa lelah, kami harus bisa melewati batas. Memang salah satu karakter di Korea seperti itu.” (gi/om)